KENAKALAN PEDAGANG DI INDONESIA




Zaman sekarang banyak sekali "Kenakalan-kenakalan", bukan hanya "Kenakalan" anak-anak sampai orang dewasa saja tetapi "Kenakalan" pegadang pun ada di dalam menjajakan jualannya/barang dagangannya. Supaya si pedagang tidak rugi/bangkrut tetapi mengambil untung yang sangat besar dari "Kenakalan" mereka melalui pejualannya, Mari kita liat apa saja "Kenakalan" para si pedagang itu :


1. Tempe.


Siapa yang tak kenal tempe? Makanan hasil fermentasi antara kedelai dan sejenis jamur ini banyak penggemarnya. Selain harganya murah dan mudah didapat, rasanya juga lezat.

Melihat tampilan tempe setelah dimasak, perut langsung keroncongan. Belum lagi mencium harumnya, tidak tahan ingin segera menyantap makanan murah meriah ini. Tak hanya lezat, sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, seperti protein nabati terbaik serta komponen antibakteri yang bermanfaat besar bagi kesehatan.

Namun, di tengah upaya sekelompok perajin dan pedagang tempe dengan cara yang jujur, muncul segelintir perajin tempe nakal. Mereka menggunakan zat pewarna tekstil yang tidak bisa dipertanggungjawaban dengan berbagai macam alasan.

Tim Sigi mencoba melacak kebenaran perajin tempe yang menggunakan zat pewarna tekstil. Salah satu perajin tempe yang konon pernah menggunakan pewarna tekstil tim Sigi dekati. Dari informasinya, tim Sigi mencari perajin tempe yang masih menggunakan pewarna tekstil dan berhasil. Berkat bantuan seorang narasumber tim Sigi, perajin itu bahkan bersedia mengungkap rahasia dapurnya membuat tempe yang dicurigai mengandung zat kimia berbahaya.

Seperti yg telah diduga, serbuk pewarna yang berbahaya juga dibeli si perajin tempe nakal tersebut. Ia lalu memasak, merendam, mencuci, dan meniriskan kedelai sebelum mencetak dalam kemasan plastik. Saat menaburi kedelai dengan ragi, si perajin tempe mengeluarkan senjata rahasianya, yaitu menaburi dua sampai tiga sendok serbuk pewarna ke dalam tong penampung kedelai. Maksudnya agar tempe kelihatan cerah dan menarik. Tentu saja ini cara yang salah.

Cara Membedakan tempe yg mengandung pewarna tekstil atau tempe asli:

Tempe yg mengandung Pewarna tekstil:
  1. Warna tempe lebih cerah kekuning kerah.
  2. Tempe lebih cepat busuk.
  3. Tempe setelah dimasak agak keliatan kekuning kuningan.


Tempe yg murni:
  1. Warna tempe agak keputihan alias tdk terlalu kuning.
  2. Tempe lbh tahan lama.
  3. Tempe yg setelah di masak bewarna kecoklat coklatan.


2. Beras (rice).



Siapa yang tak tertarik dengan tampilan beras berwarna putih dan bersih? Apalagi jika harganya tidak terlalu mahal. Semua pasti tergiur. Tapi tunggu, Anda mesti lebih berhati-hati, karena beras dengan ciri-ciri sepeti itu belum tentu sehat, bisa jadi beras seperti itu sudah dicampur pemutih. Kasus beras dicampur pemutih ini sudah ada sejak tahun 2006.

Ciri-ciri beras dengan pemutih berikut:
  1. Setelah disimpan beberapa hari, beras menggunakan klorin akan mengeluarkan bau tengik dan terasa sedikit asam. Bila mengalami hal seperti ini, cepat buang beras itu dan jangan sampai dimakan.
  2. Beras terlihat putih bersih hampir menyerupai ketan putih, berbeda dari beras pada umumnya yang berwarna tidak terlalu putih. Justru yang tidak putih yang sehat.
  3. Butiran beras tidak terlihat bening dan berwarna pekat.
  4. Air cucian beras yang menggunakan klorin tidak keruh dan kotor saat dicuci berulang-ulang. Hal ini berbeda ketika kita mencuci beras pada umumnya.
  5. Dijual murah.
  6. Biasanya ditambahkan wewangian, seperti wangi pandan.


3. Tahu.



Tahu adalah makanan khas indonesia yg sangat enak rasa nya menurut ane, Tetapi kelezatan tahu tersebut hilang karena ada beberapa pedangang TOLOL yg mencari keuntungan dgn cara yg salah yaitu menggunakan FORMALIN.

Ciri Ciri Tahu Yang Mengandung Formalin dapat kita ketahui dari :
  1. Tahu berformalin baunya menyengat, sedangkan yang asli akan tercium bau khas kedelai.
  2. Tahu berformalin akan mental jika ditekan, sangat kenyal, sedangkan tahu tanpa formalin jika ditekan akan hancur dan tak kembali.
  3. Tahu berformalin akan awet tahan lama, sedangkan tahu tanpa formalin hanya tahan satu hingga dua hari.


4. Ayam (Chicken).



Daging sudah menjadi konsumsi biasa bagi masyarakat di Indonesia, mulai dari daging sapi, kambing, ayam, maupun jenis daging hewan lainnya. Dan demi mengeruk keuntungan, tak jarang para pedagang berlaku curang dengan menjual daging yang mengandung formalin maupun daging bangkai

Ciri-ciri daging ayam berformalin:
  1. Putih mengkilap.
  2. Konsistensi kenyal.
  3. Permukaan kulit tegang.
  4. Bau khas formalin.


Ciri-ciri daging ayam bangkai:
  1. Bau anyir.
  2. Serat otot kemerahan.
  3. Ada bercak-bercak darah pada kepala, leher, punggung, sayap dan dada.
  4. Konsistensi otot dada dan paha lembek.
  5. Hati merah kehitaman. Dalam karkas kemerahan.







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar